Pages

Monday, February 23, 2015

memberi ASI

Sejak saya resmi dinyatakan hamil, saya mulai rajin browsing tentang bagaimana menjaga dan memelihara seorang janin kemudian bayi dan balita. Saya membaca apa saja mulai dari makanan yang baik dikonsumsi, bagaimana emosi ibu hamil, bagaimana melahirkan, merawat bayi, memberi ASI. intinya saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya.

Memberi ASI adalah salah satu kewajiban Ibu dan hak seorang anak, mudah atau tidaknya tergantung pribadi masing-masing, ada yang berjuang memberikan ASInya walau beda provinsi dengan anaknya, ada yang ASInya hanya bisa dipancing dengan medela lactina yang harganya mahal amit-amit, masih banyak cerita perjuangan yang lainnya dan membuat saya berdecak kagum,HEBAT!
Kisah saya memberi ASI, saya mulai dari kehamilan 9 bulan dimana saya jengkel ketika suami saya mengatakan akan memberi sufor pada anak kami kelak lalu apa reaksi saya, saya menangis seharian hahahhaa...
sampai akhirnya suami saya setuju pada pilihan saya, dia menyerahkan sepenuhnya keputusan-keputusan perawatan anak kami.


Selanjutnya ketika anak saya berusia 2 hari, perawat di ruang bayi mengatakan anak saya tidak cukup ASI sehingga tampak kuning, saat itu dia perlihatkan dengan menekan dada dan terdapat bekas berwarna kuning, saya panik. Perawat bayi menawarkan memberikan susu formula Enfam*l saat itu dan anak saya minum dengan lahap, habis 40 ml. Baiklah sepulang dari rumah sakit, saya membeli sekotak susu formula sebagai cadangan dan ternyata anak saya cerdas ketika saya gendong atau saya pangku dia tidak mau meminum susu formula dengan dot, dia hanya menyusu dari puting saya.

Selanjutnya setelah melahirkan dan bekerja produksi ASI saya tetap baik, beberapa kali pada masa ASI eksklusif 6 bulan produksi down tetapi tetap bisa ditangani dengan baik. Manajemen ASIP juga berjalan dengan baik, anak saya tidak menyukai ASIP beku sehingga saya selalu memberikan ASI fresh atau yang baru diperah kemarin, saya hanya menumpuk ASIP beku berbulan-bulan di kulkas.

Ketika itu saya hanya berpikir akan memberi ASIX hingga 6 bulan saja selebihnya saya tidak memerah dan memberikan susu formula ketika saya tinggal kerja supaya ketika saya bekerja dan keluar kota tidak direpotkan dengan cooler bag dan perangkatnya. Akan tetapi nasib badan berkata lain...
anak saya menolak susu formula, pertama kali saya menjajal Enfam*l 2 yang sukses membuat dia alergi dan muntah-muntah, sebulan kemudian saya menjajal Lact*gen dan dia menolak, begitu pun dengan Anm*m dan V*talac. Sehingga anak saya masih minum ASIP hingga lebih dari satu tahun.

Masalah hadir ketika usia anak saya menjelang satu tahun, giginya mulai tumbuh sebanyak 5 buah, dia mulai suka menggigit, puting saya menjadi kering dan retak kemudian menjadi luka, dan jumlah produksi saya sedikit hanya sekitar 180ml perhari atau separuh dari sebelumnya.
pertama kali saya obati dengan Kamillosan sembuhnya sebentar dan masih tetap luka, saya ke dokter puskesmas Baranangsiang, diberi obat radang dan antibiotik seminggu kemudian sembuh dan ASI saya pulih bahkan sampai membasahi baju saya. saya tidak tahu apakah ada efek dari liburan ke Bandung saat itu yang membuat hormon oksitoksin bekerja sempurna, atau mungkin keduanya bersinergi.

Saya pikir drama ini berakhir, ternyata tidak. Seminggu kemudian puting saya kembali luka dan luka lebih lebar, ketika menyusu sakitnya tak tertahan. Suami saya membelikan obat, setelah digunakan beberapa hari ternyata tidak sembuh. Saya mulai ketakutan melihat anak saya, she looks like little monster :)))
Bahkan suatu ketika saya pergi nonton dengan suami saya tanpa membawa anak saya, saya berharap lukanya sedikit mengering.

Suatu malam saya mencoba memberi plester pada bagian luka dan menyisakan sedikit di area aliran ASI, anak saya mencoba menyusu dan dia tidak mau menyusu lagi dengan puting berplester, tidak tega melihat anak saya tidak minum ASI seperti biasa plester saya buka dan saya kembali menahan sakitnya.

Hari ini saya mencoba mengobati dengan daun binahong yang diremas hingga berlendir dan ditempelkan pada bagian yang luka, semoga cara ini berhasil sehingga ASI saya kembali lancar dan menyusui menjadi hal yang menyenangkan.

No comments:

Post a Comment