Pages

Thursday, February 26, 2015

Seseorang di Masa Lalu

Pernah pacaran?
biasanya pernah lah ya, salah satu bumbu-bumbu kehidupan di masa muda kan pacaran ini ya...
jadi walopun wajah saya biasa aja, kecerdasan rata-rata, judesnya kadang kayak macan tapi lumayan keren beberapa cowok bersedia pacaran sama saya hihihiii...
Ada yang sangat saya sayangi saat itu, ada yang dapat saya lepas dengan mudah, mereka pernah mengisi kehidupan saya, dan saya sadari bahwa mereka juga turut membentuk saya menjadi seperti saat ini, turut membantu saya memilah mana yang terbaik untuk saya. Kalo dulu ada yang saya akhiri dengan derai airmata sekarang saya bisa tersenyum, berterimakasih turut serta menempa kepribadian saya.

Saya pertama kali pacaran SMA kelas 2, telat yeee...iyesh, saya takut sama orang tua yang melarang pacaran selagi saya masih sekolah, "pacaran nanti kalo udah kerja" ya kan mumpung laku yee *kesannya ga laku amat yak :))*
Pacar pertama saya tetangga sebelah rumah bude, anak madura yang wajahnya manis banget, usianya beda setaun dari saya, dia lebih tua, dulu banyak loh cewek-cewek yang idolain cowok ini, pernah jadi pacarnya temen deket saya, terkenal playboy dan kita sempet pacaran selama 3 bulan. lalu berakhir tragis, putus di hari valentin gara-gara saya ngado manisan buah sementara doi ngado kotak musik. Berasa ga imbang kalik ya buat dia hihihiii
Putusnya pun ga beres tau-tau berakhir tanpa kejelasan dan sejak itu kita jarang banget ketemu, kalo ketemu kayak orang ga kenal. hingga saat ini saya tidak pernah mendengar informasi tentang dia.

Setelah tidak ada kejelasan dengan pacar pertama, saya jadian dengan pacar kedua saya temen satu SMA beda kelas, anak dayak, seiman, atlit voli dan sepak bola, anak band, bisa dancing, dan kami pernah berikrar akan hidup bersama bahkan saat itu seorang romo bersedia memberikan sakramen pernikahan untuk kami *tertunduk malu, lalu berasa masuk ke dunia belasan taun lalu*
Pacaran ini masih berlanjut hingga saya kuliah di Semarang hingga beberapa semester, saat itu saya akan pulang dan bersama dengan dia. tetapi ternyata kami bukan tipikal orang yang sangat setia, saya sempat pacaran dengan anak dayak juga yang kuliah di Jogja sebut saja pacar ketiga, begitu juga dengan dia. Selang sebentar dia putus dengan saya dia menikah dengan orang lain.

Dengan pacar ketiga ini jadiannya cuma 2 bulan, saya yang mutusin karena saya dulu berpegang pada prinsip no kissing selama pacaran dan dia berusaha melakukan ini. Kemudian dia ga terima donk diputusin dengan alasan begitu saja, dimana menurut sebagian orang hal ini biasa saja. Beberapa waktu kemudian pun si dia ini masih sering menghubungi bahkan dia mengatakan dia sedang sakit memikirkan saya, apakah kemudian saya percaya?
ya tinggal tutup telponnya hihihihiii...luwehhh...wes ngerti aq atos e kayak ngene ahahhahaa...

Setelah ini, tampaknya saya menuai apa yang saya tabur...saya ngefans berat dengan cowok semester akhir yang ngontrak di depan kos saya. Kali ini orang jawa, lucu, seorang atlit basket. Beberapa bulan kemudian I got him, ditembak di angkringan pinggir tol oleh pacar ke empat. Saya jatuh cinta habis-habisan, dan terakhir saya menyadari saya terlalu mencintainya hingga saya membatasi ruang geraknya. Lalu dia berontak hahahahaa...Pada suatu hari dia memutuskan bekerja di Jakarta, saya menangis dan tidak terima. Kalo sekarang sih bakal bilang sapa loe nahan-nahan gue, cuma pacar doank.
Dalam kesedihan ini saya menghibur diri dengan flirting dengan beberapa cowok, seng penting aq ora kesepian malem minggu hihihii...hingga akhirnya saya merasa nyaman dengan pacar ke lima. Saya berani mengambil keputusan udahan sama pacar ke empat.

Sekian dari teman cowok saya, pacar ke lima ini yang sudah bekerja dengan usia cukup tua  sehingga emosinya yang paling stabil. Saya seperti menemukan sosok seperti bapak saya di dalam dirinya. Seorang bersuku Jawa yang sabar, bekerja dengan tekun, rada ngga gaul, dan kalo ngapeli saya motornya selalu kotor. Akhirnya saya memilih dia ini sebagai pacar saya yang terakhir, memilih dia sebagai ayah dari anak-anak saya :D

Monday, February 23, 2015

memberi ASI

Sejak saya resmi dinyatakan hamil, saya mulai rajin browsing tentang bagaimana menjaga dan memelihara seorang janin kemudian bayi dan balita. Saya membaca apa saja mulai dari makanan yang baik dikonsumsi, bagaimana emosi ibu hamil, bagaimana melahirkan, merawat bayi, memberi ASI. intinya saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak saya.

Memberi ASI adalah salah satu kewajiban Ibu dan hak seorang anak, mudah atau tidaknya tergantung pribadi masing-masing, ada yang berjuang memberikan ASInya walau beda provinsi dengan anaknya, ada yang ASInya hanya bisa dipancing dengan medela lactina yang harganya mahal amit-amit, masih banyak cerita perjuangan yang lainnya dan membuat saya berdecak kagum,HEBAT!
Kisah saya memberi ASI, saya mulai dari kehamilan 9 bulan dimana saya jengkel ketika suami saya mengatakan akan memberi sufor pada anak kami kelak lalu apa reaksi saya, saya menangis seharian hahahhaa...
sampai akhirnya suami saya setuju pada pilihan saya, dia menyerahkan sepenuhnya keputusan-keputusan perawatan anak kami.

Monday, February 16, 2015

Selamat Ulang Tahun Perdana Kyara

How Time flies so fast...
6 Februari 2015 kemaren, Kyara bukan bayi lagi, she is turning 1. Hello toddler!!

Saat ini Kyara udah bisa berdiri lalu melangkah sedikit, maksimal 3 langkah hehehee...giginya udah 5 biji, atas 3 bawah 2 dan bentuk giginya persis mamanya...kalo minta sesuatu ngga nangis-nangis lagi tp mulai bicara ihh ihh ihhh...suka lagu gosok gigi di kartun ipin upin...suka nonton lagu-lagunya Chuchu tv & UKI lalu niruin gerakan lambai-lambai tangan sama kata "BABAY" yang suka keluar di akhir lagu... Kyara udah bisa ngasih tangannya kalau mau cuci tangan...
Selalu sehat Kyara,
Tumbuh dan berkembanglah dengan sempurna, seperti namamu "Ayunindya"